Rezeki Tak Akan Kemana

Malam ini, aku jajan di sekitaran kampus yang juga berdekatan dengan kosanku (sengaja nge-kos deketan biar ga berat diongkos, maklum mahasiswa). Jajan kali ini adalah telur gulung (lihat gambarnya, jangan ngiler). Jajanan ini adalah jajanan waktu aku SD (Sewaktu Dulu), berabad-abad (lebay) ga ketemu makanan ginian. Jadi, jajanan ini banyak banget yang beli dan harganya cuma 1000 rupiah, sampai-sampai bapaknya kewalahan. Disamping bapaknya ada yang dagang martabak dan cireng yang sepi pembeli. 
Aku sering sih jajan ginian, dan setau aku bapaknya dagang sendiri ga punya asisten ( orang yang bantuin narok telur di plastik terus dikasih saus sama kecap). Lalu malam ini ada yang bantuin, bapak-bapak, karena antri yang cukup panjang (urutan ke 6 kayaknya deh) si bapak yang bantuin pindah ke martabak, eh ternyata itu bapak yang jualan martabak, ada yang beli martabak soalnya. Setelah itu, dateng seorang bapak dari belakang aku yang ternyata penjual cireng. Dan aku berpikir, sungguh baik orang-orang disekitar aku. Disini aku melihat rasa saling membantu tanpa takut rezekinya diambil oleh orang lain, andaikan semua orang percaya bahwa rezeki itu udah ada yang ngatur, maka deketin aja yang ngatur nya. Ga bakal ada yang namanya iri-iri-an, berantem-beranteman, pukul-pukulan, keroyok-keroyokan, karena berebut pelanggan.

sumber gambar : https://www.foody.id/surabaya/mandar-sate-telur-gulung-bendungan-sigura-gura-barat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar